Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepedulian terhadap air dengan cara menghematnya, bahkan dalam ibadah sehari-hari. Beliau memberikan contoh penggunaan air dengan bijaksana saat berwudhu, dengan hanya menggunakan sekitar 2 liter air.
Ini mencerminkan kesadaran beliau akan pentingnya air bagi kehidupan dan keberlanjutan lingkungan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Nabi SAW pernah melewati Sa'ad saat dia sedang berwudhu. Nabi berkata, Apa ini, pemborosan? Sa'ad bertanya, apakah ada pemborosan dalam wudhu? Nabi menjawab: Ya, bahkan jika kamu berada di sungai yang mengalir.”
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memberikan nasihat kepada Sa'ad yang berwudhu dengan cara yang tidak hemat.
Meskipun seseorang berada di tepi sungai yang berlimpah, Rasulullah SAW menegaskan bahwa pemborosan saat berwudhu tetap tidak dianjurkan.
Hadits tersebut menggunakan istilah "israf", yang mengacu pada tindakan berlebihan atau penggunaan yang melebihi kebutuhan. Ini menegaskan pandangan Islam tentang pentingnya kehematan dan keseimbangan dalam segala hal.
Sebagai respons terhadap isu pemanasan global, ajaran Islam menawarkan solusi menyeluruh yang berorientasi pada keberlanjutan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam, kita diharapkan dapat mewujudkan masa depan yang lebih lestari dan harmonis dengan alam.