Dalam potret pertama, Ibu Maia Estianty tampak duduk anggun di kursi roda, mengenakan kebaya bermotif bunga merah muda dan fuchsia yang sangat mencolok namun tetap elegan. Busana tersebut dipadukan dengan jarik bermotif klasik warna hitam putih, mencerminkan identitas budaya Jawa.
Meskipun menggunakan kursi roda, Ibu Maia Estianty tetap menunjukkan aura kuat dan penuh wibawa. Ekspresi wajahnya terlihat lembut dan tenang, seolah mengisyaratkan rasa bangga sekaligus haru terhadap prosesi yang dijalani sang cucu tercinta.
Penampilan sang suami yang berdiri di sampingnya dengan busana senada, lengkap dengan blangkon, semakin mempertegas keharmonisan pasangan lansia ini. Mereka tampil sebagai figur orang tua dan kakek-nenek yang menjadi teladan dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai keluarga.
Foto kedua memperlihatkan suasana lebih luas yang menampilkan keluarga besar, termasuk kedua orang tua Maia Estianty berdiri di tengah, bersanding dengan Al Ghazali. Diapit oleh keluarga besar yang mengenakan busana formal dominan putih dan krem, Ibu Maia Estianty tampil kontras namun harmonis. Pilihan busana floral-nya justru menjadi penyeimbang yang mencerminkan kehangatan sosok ibu dan nenek dalam keluarga.