• Photo :
        • Ilustrasi rambut rontok,
        Ilustrasi rambut rontok

      Jakarta – Rambut rontok adalah suatu kondisi yang banyak dialami oleh individu di berbagai rentang usia, termasuk di usia 20 tahun ke atas. Ini sederet alasan mengapa rambut bisa mudah rontok pada usia tersebut.

      1. Faktor Genetik

      Keturunan dapat mempengaruhi kondisi rambut. Jika orangtua atau keluarga dekat mengalami kerontokan rambut di usia muda, kemungkinan kamu juga akan mengalaminya.

      2. Perubahan Hormonal

      Usia 20-an adalah fase di mana banyak perubahan hormonal terjadi, terutama pada wanita. Perubahan hormonal akibat kehamilan, melahirkan, atau penggunaan kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan rambut rontok.

      3. Stres

      Usia 20-an sering kali penuh dengan tantangan, baik dari segi karier, pendidikan, maupun kehidupan sosial, yang dapat menyebabkan stres. Stres dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan.

      4. Kebiasaan Merawat Rambut

      Penggunaan alat pemanas, pewarna rambut, dan produk kimia lainnya tanpa perlindungan yang tepat dapat merusak rambut dan menyebabkan rontok.

      5. Gaya Rambut

      Mengikat rambut terlalu kencang atau sering mengganti gaya rambut yang menarik rambut dapat menyebabkan kerusakan pada akar rambut.

      6. Kondisi Medis dan Obat-obatan

      Beberapa kondisi kesehatan seperti anemia, gangguan tiroid, serta obat-obatan tertentu dapat menyebabkan rambut rontok.

      7. Kekurangan Nutrisi

      Pola makan yang tidak seimbang atau kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi, protein, dan vitamin B, dapat mempengaruhi kesehatan rambut.

      8. Paparan Lingkungan

      Paparan polutan dan sinar UV yang berlebihan dapat merusak rambut dan kulit kepala, menyebabkan rambut rontok.

      9. Produk Perawatan Rambut yang Tidak Sesuai

      Menggunakan produk yang tidak sesuai dengan jenis atau kondisi rambut Anda dapat menyebabkan iritasi atau kerusakan pada kulit kepala dan rambut.

      Jika kamu mengalami rontok yang berlebihan dan terus-menerus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau spesialis kulit untuk mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan