• Photo :
        • 5 hal sederhana untuk tidur yang cukup dan berkualitas,
        5 hal sederhana untuk tidur yang cukup dan berkualitas

      Sahijab – Pada dasarnya tidur merupakan cara terbaik untuk memulihkan kondisi tubuh agar kembali sehat dan bugar untuk melakukan aktivitas nantinya. Namun, bukan berarti Anda boleh tidur seharian tanpa melakukan kegiatan yang lainnya. Sama halnya dengan kurang tidur, tidur berlebihan juga tak baik untuk kesehatan. Oleh sebab itu, hal yang terbaik adalah tidur cukup sesuai porsi.

      Setiap orang mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas sehari-hari, gaya hidup, dan kondisi kesehatan. Waktu tidur nyenyak ideal untuk orang dewasa berkisar antara 7–9 jam, sedangkan lanjut usia membutuhkan waktu tidur sekitar 7–8 jam.

      Mungkin Anda termasuk satu dari sekian banyak orang yang begitu menikmati waktu tidur. Berbaring di atas tempat tidur yang nyaman sepanjang hari sungguh nikmat dibandingkan melakukan aktivitas lain yang melelahkan. Namun, melakukan hal ini justru dapat berbahaya.

      Seseorang dikatakan terlalu lama tidur jika dirinya lebih dari kebutuhan tidur idealnya. Selain itu, tidur terlalu lama juga ditandai dengan sering kesulitan untuk bangun di pagi hari, sering mengantuk saat beraktivitas, atau tetap merasa mengantuk setelah tidur siang.

      Ada beberapa penyakit yang dapat muncul jika terlalu banyak tidur dalam jangka panjang. Sebuah studi di yang telah dilakukan memprediksikan bahwa orang-orang yang tidur lebih dari sembilan jam dapat meningkatkan risiko terkena penyakit demensia enam kali lebih besar. Berikut ini Sahijab rangkum dari berbagai sumber kesehatan dampak buruk jika tidur terlalu lama.

      Baca Juga: 6 Bahaya Begadang bagi Kesehatan Tubuh yang Wajib Diwaspadai

      1. Sakit Pada Punggung

      Salah satu dampak buruk jika tidur terlalu lama adalah sakit pada punggung. Sakit punggung umumnya dialami ketika Anda tidur terlalu lama dengan posisi tidur yang sama, terutama posisi telentang. Hal tersebut dapat membuat tulang punggung terasa kaku dan kerap menimbulkan rasa nyeri.

      2. Meningkatkan Risiko Obesitas

      Terlalu banyak tidur ternyata juga bisa menimbulkan bahaya terhadap berat badan Anda. Pasalnya, kebiasaan tak sehat ini juga berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan hingga obesitas. Secara logika, saat terlalu banyak tidur, tubuh menjadi jarang bergerak apalagi berolahraga.

      Hal tersebut menyebabkan risiko mengalami obesitas semakin meningkat. Bahkan, meski masih rutin berolahraga, Anda masih tetap rentan mengalami kenaikan berat badan jika terlalu banyak tidur. Menurut para ahli, ada penyebab lain yang mungkin bisa memicu hal tersebut terjadi.

      3. Sakit Kepala

      Sering tidur terlalu lama pada siang hari sehingga sulit tidur pada malam hari, berisiko membuat Anda mengalami sakit kepala ketika Anda bangun. Hal ini terjadi karena tidur terlalu lama dapat memengaruhi kerja senyawa kimia di otak (neurotransmitter) seperti serotonin.Ketika kinerja zat tersebut terganggu, aktivitas saraf di otak akan bermasalah sehingga berisiko menyebabkan sakit kepala.

      Baca Juga: 5 Cara Tidur Cepat, Terbukti Ampuh Mengatasi Masalah Insomnia!

      4. Mingkatkan Risiko Diabetes

      Sebuah penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidur terlalu lama atau kurang tidur di malam hari dapat meningkatkan risiko mengidap diabetes. Untuk pengidap diabetes tipe dua, biasanya sering mengalami sleep apnea atau kondisi di mana saluran pernafasan terganggu ketika tidur, sehingga menyebabkan dengkuran yang hebat. Hal ini dapat mengganggu waktu tidur diabetes yang akhirnya membuat mereka memerlukan waktu tidur lebih lama. Idealnya tidur selama delapan jam merupakan waktu yang cukup untuk pengidap diabetes.

      5. Depresi

      Insomnia sering kali dikaitkan dengan Depresi akibat kurang tidur. Namun, depresi juga dapat meningkatkan keinginan untuk terus tidur. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akibatnya bisa menjadi lebih buruk karena menganggu jadwal tidur yang seharusnya, sehingga berdampak pada rangkaian kesehatan lainnya seperti hilangnya nafsu makan, sistem imun melemah, kelelahan, dan bahkan serangan jantung.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan