• Photo :
        • Ilustrasi timbangan berat badan.,
        Ilustrasi timbangan berat badan.

      Sahijab – Tidak diragukan lagi jika makanan khas Lebaran atau Idul Fitri banyak sekali mengandung lemak, seperti rendang, opor hingga gulai. Makanan-makanan tersebut memang tidak bisa dihindari, apalagi hampir ada di seluruh rumah yang sedang merayakan hari berbahagia tersebut.

      Namun tentunya ada efek dari makanan tersebut, salah satunya adalah perut buncit atau berat badan naik usai lebaran. Tapi jangan khawatir, ada cara yang mudah Anda lakukan untuk mengembalikan berat badan seperti sebelumnya bahkan dengan cara yang sama-sama enak.

      Dikutip Sahijab dari Style Craze, berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan berat badan atau perut buncit usai Hari Raya Idul Fitri. Yuk kita simak langsung di bawah ini.

      Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat Usai Lebaran

      Makanan Terbaik untuk Pencernaan

      1. Yoghurt

      Yogurt sangat baik untuk pencernaan Anda karena menyediakan usus dengan bakteri baik yang membantu dalam mencerna makanan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt dapat menghambat diare, penyakit radang usus, meningkatkan pergerakan usus, dan mengurangi risiko kanker usus besar. Dengan pencernaan yang sehat, metabolisme pun akan membaik dan akhirnya berat badan kembali normal.

      2. Pepaya

      Pepaya kaya akan enzim proteolitik, chymopapain, dan papain yang memiliki sifat antimikroba dan membantu pencernaan dengan memecah makanan. Selain itu, pepaya juga merupakan sumber yang kaya vitamin A, B. dan C, yang membantu membuang racun. Buah pepaya dalam penelitian menunjukkan baik untuk mengatasi perut kembung, sembelit dan mulas. Makan pepaya setelah 1 jam makan siang. Anda juga dapat menikmati smoothie pepaya di pagi hari atau menambahkan pepaya ke mangkuk buah Anda.

      3. Gandum Utuh

      Biji-bijian utuh merupakan sumber serat larut dan tidak larut. Serat larut bertindak dengan membentuk zat seperti gel di usus besar sehingga menjebak makanan dan meningkatkan rasa kenyang sambil memperlambat penyerapan glukosa. Serat tidak larut membantu melancarkan buang air besar dengan menambahkan massa ke tinja.

      Serat juga memberikan nutrisi bagi bakteri baik usus. Anda harus mengonsumsi setidaknya 3 ons biji-bijian utuh per hari. Konsumsilah gandum, gandum pecah, sorgum, beras merah, oat, quinoa, untuk mendapatkan jumlah serat yang disarankan.

      4. Buah pisang

      Pisang kaya akan serat (pisang berukuran sedang mengandung sekitar 3 gram serat) dan pektin, yang membantu meningkatkan pergerakan usus dan membantu pencernaan karbohidrat. Pisang juga merupakan makanan rendah GI (membantu menjaga gula darah tetap rendah) yang mudah dikunyah dan rasanya juga enak.

      Tambahkan satu pisang setiap hari baik dalam sereal sarapan, smoothie, atau pancake. Anda juga bisa makan pisang dengan yogurt beku atau es krim vanila untuk pencuci mulut.

      5. Ikan

      Ikan air dingin adalah sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik yang membantu mengurangi peradangan di perut atau dinding usus besar. Ini, pada gilirannya, dapat berkontribusi untuk meningkatkan pencernaan dan pergerakan usus Anda.

      Faktanya, para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa mengonsumsi ikan berlemak yang mengandung asam lemak omega-3 dalam jumlah yang baik dapat membantu mengurangi gejala penyakit radang usus (IBD). Ini bertindak dengan mengurangi stres oksidatif dan biomolekul proinflamasi. Konsumsilah salmon kecil, tangkapan liar, herring, cod, tuna, dan ikan mas untuk mendapatkan jumlah asam lemak omega-3 yang cukup.

      6. Jahe

      Jahe umumnya digunakan dalam makanan, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Selama ribuan tahun, jahe telah digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati pilek, batuk, radang, mual, dan pencernaan yang tidak lancar. Jahe dipercaya memiliki efek positif pada enzim yang membantu memecah lemak dan protein.

      7. Jinten

      Jinten banyak digunakan di banyak masakan sebagai agen penyedap. Tapi jintan juga memiliki sifat antioksidan, antimikroba, antidiabetes, antikanker, dan antiepilepsi. Jinten bertindak sebagai perangsang nafsu makan dan membantu meredakan disentri dan diare. Timol, fitokimia yang ada dalam jinten merangsang sekresi enzim, asam, dan empedu untuk melancarkan pencernaan. Minyak esensial, natrium, dan magnesium yang ada dalam jinten membantu meredakan sakit perut.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan