Jakarta – Sarapan sering dianggap sebagai "makanan terpenting dalam sehari," namun kebiasaan melewatkan sarapan masih menjadi praktik yang umum di kalangan banyak orang. Beberapa alasan yang mendasari kebiasaan ini termasuk kurangnya waktu, kurangnya nafsu makan di pagi hari, atau bahkan dalam upaya untuk mengurangi asupan kalori.
Namun, ada sejumlah efek negatif yang dapat timbul akibat kebiasaan melewatkan sarapan, baik terhadap kesehatan fisik maupun kinerja mental. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat kebiasaan melewatkan sarapan.
Sarapan berperan penting dalam memberikan energi dan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk memulai hari dengan baik. Ketika seseorang melewatkan sarapan, kadar glukosa darah dapat menurun, menyebabkan rasa lemas dan lesu.
Akibatnya, tingkat konsentrasi dan fokus dapat menurun, yang berdampak pada produktivitas dalam berbagai aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau belajar.
Melewatkan sarapan juga dapat berdampak pada keseimbangan kimia otak dan mood seseorang. Penurunan kadar gula darah dapat menyebabkan perasaan cemas, mudah marah, atau bahkan depresi pada beberapa orang.
Makanan yang dikonsumsi saat sarapan juga dapat mempengaruhi produksi neurotransmiter penting seperti serotonin, yang berperan dalam pengaturan suasana hati.
Ketika seseorang melewatkan sarapan, tubuh cenderung merespons dengan mengurangi laju metabolisme. Hal ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menghemat energi karena dianggap sedang dalam situasi "kelaparan".
Meskipun tujuan utama seseorang melewatkan sarapan adalah mengurangi asupan kalori dan mencapai penurunan berat badan, namun penurunan metabolisme dapat menghambat proses pembakaran kalori. Akibatnya, tubuh mungkin menjadi lebih cenderung menyimpan lemak dan sulit mencapai target penurunan berat badan.
Kebiasaan melewatkan sarapan juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa studi menemukan bahwa orang yang sering melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Kondisi ini dapat berkembang karena gaya hidup yang tidak sehat, termasuk pola makan yang tidak teratur dan mungkin kurangnya asupan nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan.
Bagi mereka yang berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas fisik, melewatkan sarapan dapat berdampak negatif pada performa. Nutrisi yang cukup dari sarapan membantu meningkatkan daya tahan, kekuatan, dan konsentrasi selama aktivitas fisik. Tanpa asupan yang memadai, seseorang mungkin merasa lelah lebih cepat dan memiliki performa yang lebih rendah.