Jakarta – Kismis adalah varietas buah anggur kering yang dihasilkan melalui proses penjemuran alami atau dehidrasi buatan, yang menyebabkan buah anggur mengalami pengeringan dan mengerut.
Oleh karena itu, kismis memiliki bentuk yang kaya nutrisi, tinggi kalori, rasa manis, tekstur kenyal, dan tampak menyusut serta lebih gelap jika dibandingkan dengan anggur segar. Proses pengeringan juga mengkonsentrasikan gula dan nutrisi dalam kismis.
Kismis berasal dari Timur Tengah dan kemudian menjadi populer di seluruh dunia. Dahulu, kismis bahkan digunakan sebagai mata uang.
Selain itu, kismis memiliki sejarah penggunaan dalam obat-obatan kuno, terutama untuk pengobatan keracunan makanan. Seiring berjalannya waktu, penggunaan kismis semakin beragam, dan kini kismis sering digunakan untuk campuran olahan makanan.
Di pasaran, terdapat berbagai jenis kismis dengan sedikit perbedaan dalam komposisi nutrisi. Beberapa jenis kismis yang umum meliputi kismis hitam, kismis biasa, kismis Sultana, kismis merah atau api, kismis gelap, kismis hijau, dan kismis emas.
Kismis kaya akan gula alami, serat, vitamin, dan mineral yang menawarkan banyak manfaat pada makanan mungil ini. Meskipun ada banyak jenis kismis yang tersedia, nilai gizinya sebagian besar tetap sama. Dikutip dari Pinkvilla, berikut nilai gizinya:
- Kalori: 120
- Protein: 1 gram
- Lemak: 0 gram
- Karbohidrat: 32 gram
- Serat: 2 gram
- Gula: 26 gram
- Kalsium: 25 miligram
- Besi: 1 miligram
Selain itu, kismis juga merupakan sumber yang bagus seperti:
- Kalium
- Tembaga
- Vitamin B6
- mangan
- Boron
- Vitamin C
Kismis memiliki kemampuan untuk mengontrol hipertensi, yang merupakan penyakit metabolisme akibat tekanan darah tinggi dan tingginya kadar kolesterol jahat (LDL). Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kismis membantu dalam menjaga tekanan darah tetap terkendali.
Hal ini disebabkan oleh serat makanan dan potasium yang terkandung dalam kismis, yang dapat menurunkan kadar kolesterol yang berpotensi menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, kandungan polifenol dalam kismis diketahui dapat mengurangi peradangan, yang juga berkontribusi dalam pencegahan hipertensi. Oleh karena itu, mengonsumsi kismis dalam jumlah sedang dapat membantu mencegah penyakit hipertensi kronis karena kismis kaya akan potasium, serat, dan polifenol.
Kismis mengandung 2 gram serat per porsi, baik yang larut maupun yang tidak larut. Kandungan serat makanan ini dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dengan meningkatkan volume tinja dan mendorong gerakan usus yang teratur.
Ini bermanfaat untuk mencegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. Serat yang larut juga membantu menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri usus, yang dapat meningkatkan regulasi keasaman, kekebalan tubuh, fungsi usus besar yang sehat, meningkatkan pencernaan, dan menghilangkan racun. Hal ini menjaga kesehatan usus dan tubuh secara keseluruhan.
Kismis mengandung berbagai antioksidan bermanfaat seperti quercetin, katekin, dan flavonoid. Senyawa-senyawa ini membantu menghilangkan spesies oksigen reaktif dalam tubuh yang dapat menyebabkan stres oksidatif, penyakit degeneratif, dan peradangan.
Kemampuan antioksidan ini dapat melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi risiko penyakit metabolisme, mencegah penuaan dini, dan memberikan manfaat kesehatan lainnya bagi tubuh. Oleh karena itu, senyawa antioksidan dalam kismis berkontribusi pada kesehatan seluruh tubuh dan dapat berperan dalam mencegah penyakit kronis.
Kismis merupakan sumber zat besi yang baik, mineral penting untuk pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin adalah molekul kunci yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kandungan zat besi yang memadai secara tidak langsung membantu mengatur transfer oksigen ke sel yang diperlukan untuk menjalankan fungsi metabolisme normal, mencegah kelelahan, dan mencegah anemia, yaitu penyakit kekurangan zat besi.
Memasukkan kismis dalam makanan Anda dapat memberikan manfaat bagi individu dengan kebutuhan zat besi yang meningkat, seperti wanita hamil atau mereka yang berisiko mengalami kekurangan zat besi.
Studi pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi makanan seperti kismis, yang kaya akan mineral seperti kalsium dan boron, dapat membantu mencegah pengeroposan tulang. Kalsium adalah mineral penting untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah kondisi seperti osteoporosis.
Boron, mineral lain yang terdapat dalam kismis, juga berkontribusi pada kesehatan tulang. Oleh karena itu, mengonsumsi kismis dalam jangka panjang dapat membantu mencegah masalah kesehatan tulang yang terkait dengan penuaan, karena setiap seperempat porsi kismis mengandung lebih dari 25 miligram kalsium.
Faktor risiko kardiovaskular umumnya melibatkan gaya hidup dan faktor genetik individu. Makanan berperan penting dalam mencegah penyakit jantung. Kismis mengandung potasium, mineral yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Selain itu, serat dan fitokimia dalam kismis dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, yang mengurangi risiko penyakit jantung.
Meskipun kismis cenderung menempel pada gigi dan mengandung gula, senyawa seperti asam oleanolic dan fitokimia lainnya dalam kismis dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri mulut dan memiliki sifat antimikroba yang efektif. Selain itu, kismis tidak menempel terlalu lama pada gigi seperti yang mungkin dianggap secara tradisional. Oleh karena itu, kismis dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mulut, terutama jika dikombinasikan dengan praktik kebersihan gigi yang baik.
Kismis dapat menjadi camilan yang mengenyangkan karena kandungan serat dan gula alaminya. Mereka juga mengandung berbagai vitamin dan mineral penting. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan positif antara konsumsi kismis dan konsentrasi leptin plasma, hormon yang mengatur rasa kenyang.
Oleh karena itu, mengonsumsi kismis dalam porsi sedang dapat membantu dalam pengelolaan berat badan dengan mengurangi rasa lapar dan memberikan nutrisi yang diperlukan. Gula alami dalam kismis juga memberikan energi cepat, menjadikannya tambahan yang nyaman dan lezat untuk diet penurunan berat badan.
Kismis mengandung gula alami seperti glukosa dan fruktosa, yang menyediakan sumber energi yang cepat dan mudah dicerna. Ini membuat kismis menjadi camilan yang ideal untuk meningkatkan energi dengan cepat, terutama setelah aktivitas fisik atau sebagai camilan pascaolahraga. Mengonsumsi kismis setelah berolahraga membantu menggantikan cadangan glikogen dan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pemulihan tubuh.