Sahijab – Sejak zaman kuno, tanaman herbal telah digunakan sebagai perawatan dan pengobatan alami untuk berbagai penyakit. Termasuk, di antaranya untuk melawan infeksi virus.
Konsentrasi senyawa dalam tanaman herbal yang kuat, ampuh melawan virus. Dan, juga tanaman ini disukai oleh para praktisi pengobatan alami. Meskipun beberapa di antara tanaman herbal penelitiannya masih sedikit, khasiatnya telah dirasakan sejak ribuan tahun.
Berikut, Sahijab uraikan 9 tanaman herbal yang kuat melawan infeksi virus seperti dikutip dari Healthline.com.
Oregano adalah tanaman herbal populer, yang dikenal karena kualitas penyembuhannya yang mengesankan. Senyawa tanaman carvacrol, memiliki sifat antivirus yang mengesankan.
Dalam penelitian, baik minyak oregano dan carvacrol, mengurangi aktivitas murine norovirus (MNV) dalam waktu 15 menit setelah paparan terjadi.
MNV sangat menular dan penyebab utama flu ada manusia. Minyak oregano dan carvacrol juga telah terbukti melawan virus herpes simplex tipe-1 (HSV-1). Rotavirus, penyebab umum diare pada bayi dan anak-anak. Dan respiratory syncytial virus (RSV), yang menyebabkan infeksi pernapasan.
Baca Juga: Tips Jaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemik Corona
Sage, yang juga anggota keluarga mint, biasa digunakan sebagai ramuan aromatik yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati infeksi virus.
Sifat antivirus sage sebagian besar dikaitkan dengan senyawa afficinolide, yang ditemukan di daun dan batang tanaman.
Penelitian menunjukkan bahwa, sage dapat melawan human immunodeficiency virus tipe 1 (HIV-1), yang dapat menyebabkan AIDS. Dalam satu penelitian, ekstrak sage secara signifikan menghambat aktivitas HIV, dengan mencegah virus memasuki sel target.
Banyak jenis basil dikenal juga sebagai kemangi, yang dapat melawan infeksi virus tertentu. Sebagai contoh, ekstrak basil manis, yang memiliki senyawa seperti apigenin dan asam ursolat, efektif melawan virus herpes, hepatitis B, dan enterovirus.
Basil suci, juga dikenal sebagai tulsi, telah terbukti meningkatkan kekebalan tubuh, yang dapat membantu melawan infeksi virus. Ekstrak basil suci juga meningkatkan kekebalan tubuh, yang membantu melindungi dari infeksi virus.
Bawang putih adalah obat alami populer untuk beragam kondisi, termasuk infeksi virus. Bawang putih juga terbukti melawan virus influenza A dan B, HIV, HSV-1, pneumonia virus, dan rhinovirus, yang menyebabkan flu biasa.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa, bawang putih meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh, dengan merangsang sel-sel pelindung.
Peppermint biasanya ditambahkan pada teh. Dan tanaman herbal ini mampu mengobati infeksi virus secara alami. Minyak atsiri yang terkandung di dalamnya adalah komponen aktif, termasuk mentol dan asam rosmarinic, yang memiliki sifat antivirus dan antiinflamasi.
Dalam sebuah penelitian, ekstrak daun peppermint menunjukkan sifat antivirus yang manjur terhadap virus syncytial respirasi (RSV) dan secara signifikan menurunkan tingkat senyawa inflamasi.
Echinacea adalah salah satu bahan yang paling populer digunakan dalam pengobatan tradisional karena khasiatnya meningkatkan kesehatan. Banyak bagian tanaman, termasuk bunga, daun, dan akarnya, yang digunakan untuk obat alami.
Faktanya, Echinacea purpurea,juga digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengobati beragam kondisi, termasuk infeksi virus. Tanaman herbal ini juga memiliki efek meningkatkan kekebalan tubuh, membuatnya sangat berguna untuk mengobati infeksi virus.
Baca Juga: Enam Cara Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh untuk Menangkal Corona
Jahe telah terbukti memiliki sifat antivirus yang mengesankan. Senyawa spesifik dalam jahe, seperti gingerol dan zingerone, mampu menghambat replikasi virus dan mencegah virus memasuki sel inang.
Penelitian tabung menunjukkan bahwa, ekstrak jahe memiliki efek antivirus terhadap avian influenza, RSV, dan feline calicivirus (FCV), yang sebanding dengan norovirus manusia.
Ginseng sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di China, dan terbukti sangat efektif memerangi virus. Dalam penelitian, ekstrak ginseng merah Korea menunjukkan efek signifikan melawan RSV, virus herpes, dan hepatitis A.
Senyawa dalam ginseng yang disebut ginsenosides, juga memiliki efek antivirus seperti hepatitis B, norovirus, dan virus coxsackie, yang dikaitkan dengan beberapa penyakit serius.
Rosemary sering digunakan dalam memasak tetapi juga memiliki aplikasi terapeutik, karena senyawa asam oleanolic. Asam oleanolic telah menunjukkan sifat antivirus terhadap virus herpes, HIV, influenza, dan hepatitis.
Selain itu, ekstrak rosemary telah menunjukkan efek antivirus terhadap virus herpes dan hepatitis A, yang memengaruhi hati.
Baca Juga: 15 Makanan yang Bagus Meningkatkan Imun Tubuh
Tanaman herbal telah lama digunakan sebagai obat alami dan sudah digunakan selama berabad-abad. Tetapi, jika Anda tertarik pada pengobatan alternatif, selalu konsultasikan dengan ahli medis jika salah satu di antaranya memiliki efek samping pad tubuh. (asp)