Jika kamu memutuskan untuk melakukan intermitten fasting, kamu perlu mematuhi jendela puasa 12 jam setiap hari. Menurut beberapa peneliti, puasa selama 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Ini harus mendorong penurunan berat badan.
Jenis diet ini merupakan pilihan yang baik untuk pemula. Ini karena waktu puasa relatif kecil, puasa banyak terjadi saat tidur, dan orang tersebut dapat mengonsumsi jumlah kalori yang sama setiap hari. Cara termudah untuk menjalankan puasa 12 jam adalah dengan memasukkan periode tidur di jendela puasa.
Misalnya, kamu dapat memilih untuk berpuasa antara jam 7 malam dan jam 7 pagi. Jadi, kamu sudah menyelesaikan makan malam sebelum jam 7 malam. Kamu boleh makan lagi setelah jam 7 pagi. Jam tidur akan membuatmu lebih mudah menghadapi diet ini.
Metode ini disebut juga metode 16:8. Dengan metode ini, kamu hanya bisa makan selama 8 jam dalam sehari. Jadi, jika sudah melakukan puasa selama 12 jam tapi kamu tak mendapat manfaat apapun, cobalah menggunakan metode 16 jam berpuasa. Biasanya cara yang dilakukan adalah menyelesaikan makan pada jam 8 malam, lalu berpuasa hingga jam makan siang. Jadi pagi hari hingga makan siang hanya minum saja dan tidak makan apapun.
Sebuah penelitian pada tikus menemukan bahwa membatasi waktu makan hingga 8 jam melindungi mereka dari obesitas, peradangan, diabetes, dan penyakit hati, bahkan ketika mereka makan jumlah total kalori yang sama dengan tikus yang makan kapan pun mereka mau.