Sahijab – Manakah yang lebih baik, puasa sunnah atau intermittent fasting? Pendakwah sekaligus ahli kesehatan ini memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Dalam unggahan videonya yang berjudul Manfaat dari Intermittent Fasting, Penggas Jurus Sehat Rasullulah ini membandingkan teknik diet intermittent fasting dengan melakukan puasa sunnah.
Beberapa tahun belakangan ini sejumlah orang menerapkan pola makan yang berpedoman kepada intermittent fasting atau puasa intermiten yang kini populer serta dikenal dunia kesehatan di negara Barat. Namun apa itu puasa intermiten?
Intermittent fasting merupakan pola makan yang bersiklus antara periode puasa dan makan. Berbeda dengan panduan pengendalian diet lainnya yang biasanya membatasi apa yang bisa dimakan, puasa intermiten justru membatasi kapan seseorang makan. Selain itu penelitian juga mengungkapkan bahwa diet puasa intermiten ini lebih serupa dengan pengaturan pola makan.
Metode puasa intermiten yang umum melibatkan puasa 16 jam setiap hari atau puasa selama 24 jam, dua kali seminggu.dr Zaidul Akbar mengangkat nama Dr. Fung, dokter yang memiliki profesi di Kanada. Dr. Fung juga membuat buku yang sudah diterjemahkan dan beredar di Indonesia dengan judul Panduan Hidup Sehat Berpuasa.
Baca Juga: Jenis Makanan Pemicu Penyakit GERD Menurut dr. Zaidul Akbar
Zaidul Akbar menyimpulkan bahwa dalam buku itu Dr. Fung menjelaskan bagaimana puasa dapat mengobati penyakit terutama diabetes. dr Zaidul Akbar juga menyimpulkan daripada melakukan intermittent fasting atau puasa intermiten, lebih baik puasa sunnah.
“Seandainya dia kenal Islam. Petunjuk Rasulullah tentang itu sudah banyak.” kata Zaidul Akbar menambahkan.