Telur puyuh tiga sampai empat kali lebih bergizi daripada telur ayam. Telur puyuh mengandung 13 persen protein, sedangkan telur ayam hanya mengandung 11 persen. Juga memiliki hampir 3 kali lebih banyak vitamin B1 dan dua kali lipat vitamin B2 dan vitamin A seperti telur ayam.
Menurut database nutrisi nasional USDA, telur puyuh kaya akan vitamin E, asam amino, asam lemak, zat besi dan seng. Dalam kasus tertentu, telur ayam dapat menyebabkan reaksi alergi dengan gejala seperti mual, muntah, sakit perut dan ruam. Telur puyuh, di sisi lain, bersifat hypoallergenic dan aman untuk dikonsumsi.
Praktek pengobatan kuno melibatkan penggunaan telur puyuh untuk mengobati asma dan bronkitis. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Food Science & Nutrition menemukan, suplemen makanan dengan telur puyuh efektif dalam mengurangi gejala rinitis alergi.
Telur puyuh dapat membantu mengobati alergi karena adanya ovomucoid, penghambat enzim tripsin. Sebuah penelitian yang dilakukan di China pada tikus menemukan bahwa telur puyuh dapat membantu menenangkan gejala alergi makanan. Juga menghambat aktivitas faktor transkripsi yang mengatur jalur yang terlibat dalam peradangan kerongkongan.