Sahijab Tips – Kopi adalah minuman populer yang dapat membantu memberi energi di pagi hari, dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Tapi tahukah Anda peran kafein dalam penurunan berat badan? Banyak orang mengklaim bahwa minum kopi justru membuat berat badan naik dan bertambah gemuk. Benarkah itu?
Ya, asupan kopi yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan. Ini terutama karena kandungan kafeinnya. Rata-rata orang mengkonsumsi sekitar 300 mg kafein setiap hari, terutama melalui kopi, coklat, minuman ringan, teh, dan minuman energi.
Studi menunjukkan bahwa asupan kafein berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperpanjang periode peningkatan kadar gula. Peningkatan gula darah juga dapat meningkatkan kadar insulin dan kadar kortisol, mengakibatkan aktivitas metabolisme yang rendah dan penambahan berat badan.
Apakah ini berarti Anda harus berhenti minum kopi untuk menurunkan berat badan? Mari lihat faktanya dengan jelas, sehingga tahu mana kopi yang baik untuk kesehatan dan justru meningkatkan berat badan.
Baca Juga: 6 Manfaat Kafein untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya
Tidak. Minum kopi boleh saja asalkan tidak berlebihan. Batasi asupannya menjadi sekitar 2 hingga 3 cangkir sehari. Asupan kopi yang berlebihan dapat menghambat perjalanan penurunan berat badan.
Selain kafein, bahan lain dalam kopi Anda juga bisa menyebabkan penambahan berat badan. Inilah beberapa alasan mengapa minum kopi justru bisa menaikkan berat badan secara signifikan.
Mengetahui batas atas asupan kafein membantu Anda menikmati kopi tanpa harus khawatir tentang penambahan berat badan. Lanjutkan membaca untuk mengetahui dosis kafein yang ideal.
Batas atas asupan kafein harian
Penelitian menunjukkan bahwa 400 mg atau kurang kafein per hari adalah dosis yang dapat diterima untuk orang dewasa yang sehat. Satu porsi (180 ml) kopi yang diseduh biasanya mengandung sekitar 100 mg kafein. Anda mungkin ingin mengingat nilai-nilai itu sebelum memilih secangkir kopi berikutnya.
Studi menunjukkan bahwa peminum kopi biasa memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe-2. Apalagi kandungan kafeinnya merangsang sistem saraf selain meningkatkan kadar adrenalin dan kortisol dalam tubuh.
Mengkonsumsi kafein dalam dosis rendah juga dapat membantu menyegarkan indra, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan suasana hati. Polifenol yang ada dalam kopi memiliki sifat antioksidan. Senyawa tanaman ini dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif - dua faktor yang bertanggung jawab menyebabkan banyak penyakit, termasuk obesitas.
Studi menunjukkan bahwa asupan kopi jangka panjang dapat mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, dan kanker tertentu. Selain itu, minuman ini juga dikenal dapat menurunkan kadar estrogen, yang dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.
Asupan kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko batu empedu di tubuh. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kafein juga dapat mengurangi risiko penyakit Parkinson pada individu yang sehat. Juga dapat memperlambat perkembangan gejala motorik pada mereka yang sudah terkena. Minum kopi secukupnya tidak lebih dari 3 cangkir perhari tanpa pemanis adalah kuncinya.