Sahijab Tips – Makanan cepat saji memang terasa begitu lezat dan gurih, sehingga banyak disukai banyak kalangan mulai dari anak hingga orang dewasa. Meskipun memiliki cap sebagai makanan tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan, makanan cepat saji tetap menjadi pilihan banyak orang.
Mulai dari kentang goreng, ayam, hamburger hingga soda adalah beberapa menu yang akan selalu tersedia, dan siap dipesan. Namun seperti apa fakta sebenarnya dari makanan cepat saji, terutama kandungan nutrisi yang membuatnya menjadi makanan tidak sehat?
Dikutip Sahijab dari laman WebMD, berikut kita akan membahas fakta sebenarnya dari makanan cepat saji. Sehingga Anda bisa dengan bijak memutuskan, apakah akan memakannya atau tidak.
Baca Juga: 10 Efek Samping Anak Sering Makan Junk Food, Orang Tua Wajib Tahu
Kentang goreng disajikan sangat sederhana, digoreng dalam minyak mendidih, dan diakhiri dengan taburan garam. Apa yang bisa lebih sederhana? Rupanya, cukup banyak. Kentang goreng cepat saji seringkali memiliki lebih dari 15 bahan, termasuk gula dan pewarna buatan. Di dalamnya juga memiliki pengawet seperti asam natrium pirofosfat dan tert-butilhidrokuinon, yang dalam dosis tinggi telah dikaitkan dengan masalah penglihatan.
Hamburger terbuat dari daging sapi giling, tapi apakah sehat? Tentu tetapi perlu diketahui bahwa saat ini banyak peternakan menggunakan hormon pertumbuhan dan antibiotik. Sehingga bisa berakhir di sistem pencernaan kita. Dan dalam satu penelitian, beberapa burger memiliki lebih dari 100 kalori per porsi daripada yang dikatakan tempat makanan cepat saji ditambah dengan tambahan garam di dalamnya.
Ini adalah salah satu minuman 'wajib' yang akan tersedia di banyak resto siap saji. Satu gelas ukuran besar memiliki sekitar 270 kalori. Studi menunjukkan bahwa jika Anda memesannya, Anda akan meminumnya. Belum lagi tambahan gula di dalamnya yang melebihi kebutuhan harian Anda.
Tidak sedikit telur goreng yang ada di dalam sandwich telah dimodifikasi dan menggunakan bahan tambahan seperti, minyak kedelai, trigliserida rantai menengah, propilen glikol, perasa buatan, asam sitrat, xanthan gum, dan putih telur serta kuning telur (terdaftar secara terpisah).
Apa yang ada di dalamnya? Tentu saja daging yang sarat dengan garam dan lemak jenuh, disertai dengan nitrat, juga pengawet yang terkait dengan diabetes dan kanker.
Sepotong dada ayam utuh digoreng hingga keemasan, memiliki kandungan nutrisi yang baik. Tetapi nugget adalah pengecualian. Bukan hanya daging di dalamnya, tetapi ada juga ada tulang, pembuluh darah, saraf, jaringan ikat, dan kulit yang seringkali digiling hingga halus. Ditambah dengan banyak garam dan lemak, yang terkait dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Selain susu dan gula, salah satu gerai makanan cepat saji terkemuka juga menambahkan sirup jagung fruktosa tinggi, pengawet seperti natrium benzoat, serta rasa dan warna buatan pada minuman ini. Satu hal yang tampaknya hilang: stroberi yang sebenarnya.
Bahan pertama yang terdaftar untuk hampir semua saus yang disajikan di restoran cepat saji adalah gula. Ini bisa disebut sukrosa, dekstrosa, maltosa, sirup beras, malt barley, sirup jagung fruktosa tinggi, atau banyak hal lainnya, tetapi hasil akhirnya sama: banyak kalori dengan nilai gizi hampir nol.
Itulah mengapa menyantap satu porsi makanan cepat saji, termasuk kentang, ayam atau burger dan juga minuman bersoda sangat tidak sehat dan penuh dengan kalori. Sesekali memakannya memang tidak berdampak bagi kesehatan, tetapi jika setiap hari menjadi menu andalan itu sangat berbahaya.