Sahijab Tips – Diabetes adalah suatu kondisi di mana tubuh menjadi tidak mampu mengontrol kadar gula darah, karena insulin yang rendah atau tidak efektif. Setiap tahunnya, kondisi ini terus meningkat di seluruh dunia termasuk Indonesia, bahkan bisa menyerang kaum muda dan tidak disadari.
Diabetes juga meningkatkan risiko infertilitas di kalangan wanita dan mengurangi tingkat kesuburan. Apalagi bagi Anda yang ingin memiliki momongan, diabetes mampu memengaruhi proses ovulasi sekaligus meningkatkan risiko penyakit lainnya.
Bagaimana diabetes dapat mempengaruhi ovulasi pada wanita? Diabetes dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil secara langsung maupun tidak langsung. Ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang mempersulit pasangan untuk hamil. Pada saat yang sama, komplikasi tertentu dapat memengaruhi sistem reproduksi dan mengganggu proses ovulasi. Beberapa kondisi yang harus Anda perhatikan, antara lain:
PCOS adalah kondisi umum di mana kista terbentuk di ovarium, menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Meskipun karakteristik ini dengan sendirinya tidak menimbulkan risiko kesehatan, namun dapat menurunkan kesuburan.
Wanita dengan PCOS cenderung memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperandrogenisme. PCOS juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan kesuburan seseorang. Membuat perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi penyakit.
Oligomenore mengacu pada menstruasi tidak teratur yang terjadi dengan interval 35 hari atau lebih. Jika Anda pernah mengalami siklus menstruasi yang teratur di masa lalu, tetapi belum menstruasi setidaknya dalam enam bulan, itu bisa menjadi gejala amenore sekunder. Menstruasi terlambat atau tidak ada hubungannya dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Menopause dini, atau penurunan organ reproduksi, terjadi sebelum usia 40 tahun, suatu kondisi yang disebut sebagai kegagalan ovarium prematur. Itu terjadi ketika pasokan estrogen alami seorang wanita habis pada tahap awal diabetes. Kondisi ini dapat mengganggu kesehatan dan harapan hidup. Diabetes tipe 1 meningkatkan kemungkinan ketidakteraturan siklus bulanan dan juga dapat menyebabkan menopause dini.
Wanita dengan diabetes memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi, yang merusak sel embrionik dan meningkatkan kemungkinan kelainan kelahiran.
Diabetes gestasional lebih mungkin berkembang pada wanita dengan diabetes, yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan ibu dan anak yang belum lahir.
Salah satu jenis kanker yang terjadi pada rahim adalah kanker endometrium. Wanita dengan diabetes relatif lebih mungkin untuk mendapatkannya. Kanker endometrium sering didiagnosis pada wanita yang belum pernah melahirkan dan terkadang dikaitkan dengan kanker ovarium.
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda gunakan untuk mengelola atau mencegah diabetes.
Kondisi ini dapat memengaruhi ovulasi. Meskipun gejala ini mungkin terasa luar biasa dan menakutkan, gejala tersebut dapat dikelola dengan mengubah gaya hidup. Memiliki gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah cara terbaik untuk mencegah atau mengelolanya. Jika masih bingung atau ragu, hubungi dokter untuk konsultasi.