Penentuan nilai mahar bisa dibicarakan di awal proses pernikahan. Pengantin laki-laki dapat mengajukan jumlah yang dianggap wajar dan mampu mereka berikan. Ini harus didiskusikan dengan baik antara kedua calon pengantin dan keluarga mereka. Penting untuk menghindari mahar yang terlalu tinggi sehingga tidak memberatkan pengantin laki-laki.
Mahar tidak selalu harus dalam bentuk uang tunai. Dalam Islam, mahar dapat berupa barang berharga atau jasa yang dapat memberikan manfaat kepada pengantin perempuan. Beberapa contoh mahar yang umum meliputi emas, perhiasan, harta benda, atau bahkan hafalan Al-Quran. Jenis mahar dapat disesuaikan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak.