• Photo :
        • Ilustrasi Berdoa,
        Ilustrasi Berdoa

      Artinya:

      Ketika beliau mencapai usia empat tahun, ibunya berangkat dengannya ke Madinah. Kemudian ia kembali lalu wafat di Abwa’ atau Syi'bul Hajun. Lalu beliau dibawa oleh pengasuhnya, Ummu Aiman Al-Habasyiah, yang nantinya beliau nikahkan dengan Zaid bin Haritsah, maula (bekas budak) beliau.Ummu Aiman memasukkan beliau ke tempat kakeknya, Abdul Muthalib. Maka Abdul Muthalib memeluknya dan ia sangat sayang kepadanya. Lalu ia berkata, “Sesungguhnya anakku (cucuku) ini mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, maka beruntunglah orang yang menghormati dan memuliakannya.”Beliau, yang enggan mengadu, tidak pernah mengadu lapar dan haus di waktu kanak-kanak.Sering kali beliau pergi di waktu pagi lalu beliau minum (sebagai pengganti makan) air zamzam,sehingga membuatnya kenyang dan segar.Ketika kematian menjemput kakeknya, AbdulMuthalib, pamannya, saudara kandung ayahnya,Abu Thalib, menanggungnya, dengan memelihara-nya. Ia melaksanakan penanggungan itu dengan kemauan keras dan penuh semangat. Abu Thalib mendahulukan beliau dibandingkan dirinya dan anak-anaknya, dan ia juga mendidiknya.Saat beliau mencapai umur dua belas tahun, pamannya membawanya pergi ke negeri Syam.Pendeta Buhaira mengenalnya karena sifat kenabian yang ada pada diri beliau. Dan ia berkata, “Aku yakin, beliau adalah pemimpin seluruh alam, utusan Allah, dan nabi-Nya. Pohon dan batu sujud kepada-nya, padahal keduanya tidak sujud kecuali kepada nabi yang selalu kembali kepada Allah. Sesungguhnya kami mendapati sifatnya di dalam kitab samawi yang terdahulu.” Di antara kedua bahunya terdapat cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya Pendeta itu menyuruh pamannya untuk mengembalikannya ke Makkah, karena mengkhawatirkan beliau dari perlakuan para pemeluk agama Yahudi. Maka Abu Thalib membawa pulang beliau dari Syam yang suci tidak melalui Bashrah.

      Wa lammâ balagha shallallâhu 'alayhi wa sal-lam khamsan wa 'isyrîna sanatan sâfara ilâ bushrafî tijâratin likhadîjatal-fatiyyah. Wa ma'ahu ghulâ-muhâ maysaratu yakhdimuhu 'alayhish-shalâtuwas-salâmu wa yaqûmu bimâ 'anâh. Wa nazalatahta syajaratin lada shawma'ati nasthûrâ râhibin-nashrâniyyah. Fa 'arafahur-râhibu idz mâla ilayhizhilluhal-wârifu wa âwâh. Wa qâla mâ nazala tahtahadzihisy-syajarati qaththu illâ nabiyyun dzû shifâtinnaqiyyah. Wa rasûlun qad khashshahullâhu bil-fadhâ’ili wahabâh. Tsumma qâla limaysarata afî'aynayhi humratun istizhhâran lil'alâmatil-khafiyyah.Fa ajâbahu bina'am fahaqqa ladayhi mâ zhannahufîhi wa tawakhkhâh. Wa qâla limaysarata lâ tufâriqhuwa kun ma'ahu bishidqi 'azmin wa husni thawiyyah.Fa innahu mimman akramahullâhu ta'âlâ bin-nu-buwwati wajtabâh. Tsumma 'âda ilâ makkata fara-at-hu khadîjatu muqbilan wa hiya bayna niswatin fî'ulliyyah. Wa malakâni 'alâ ra’sihisy-syarîfi minwahajisy-syamsi qad azhallâh. Wa akhbarahâmaysaratu bi annahu ra’â dzalika fis-safari kullihiwa bimâ qâlahur-râhibu wa awda'ahu ladayhi minal-washiyyah. Wa dhâ'afallâhu fî tilkat-tijârati ribhahâwa nammâh. Fabâna likhadîjata bimâ ra-at wa mâsami'at annahu rasûlullâhi ilal bariyyah. Alladzîkhashshahullâhu ta'âlâ biqurbihi washthafâh.Fakhathabat-hu shallallâhu 'alayhi wa sallam linaf-sihaz-zakiyyati litasyumma minal-îmâni bihi shal-lallâhu 'alayhi wa sallam thîba rayyâh. Fa akhbarashallallâhu 'alayhi wa sallam a'mâmahu bimâ da'at u ilayhi hadzihil-barratut-taqiyyah. Faraghibu fîhâlifadhlin wa dînin wa jamâlin wamâlin wa hasabinwa nasabin, kullun minal-qawmi yahwâh. Wa kha-thaba abû thâlibin wa atsnâ 'alayhi shallallâhu'alayhi wa sallama ba'da an hamidallâha bimahâ-mida saniyyah. Wa qâla huwa wallâhi lahu naba-un'azhîmun ba'du yuhmadu fîhi masrâh. Fazawwajahâminhu shallallâhu 'alayhi wa sallam abûhâ waqîla'ammuhâ waqîla akhûhâ lisâbiqi sa'âdatihalazaliyyah. Wa awladahâ kulla awlâdihi shallallâhu'alayhi wa sallam illal-ladzî bismil khalîli sammâh.

      Artinya:

      Ketika mencapai usia dua puluh lima tahun, beliau berpergian ke Bashrah untuk memperdagangkan barang-barang Khadijah, seorang wanita yang tertutup (karena selalu di rumah). Beliau ditemani budak laki-laki Khadijah, Maisarah, untuk membantu beliau. Dalam perjalanan, beliau singgah di bawah pohon di depan biara Nastura, seorang pendeta Nasrani. Pendeta itu mengenalnya karena bayangan pohon condong kepadanya dan melindunginya. Sang pendeta berkata, “Tidaklah singgah di pohon ini kecuali seorang nabi yang mempunyai sifat yang bersih dan seorang rasul (utusan) yang telah dikhususkan dan diberi keutamaan oleh Allah Ta`ala.”Kemudian pendeta itu berkata kepada Maisarah,“Apakah pada kedua matanya terdapat tanda kemerah-merahan yang menunjukkan tanda yang tersembunyi (samar)?” Maisarah menjawab, “Ya.”Maka benarlah apa yang diduga dan dimaksud-kan oleh pendeta itu tentang beliau.Pendeta itu lalu berkata kepada Maisarah, “Janganlah kamu berpisah darinya, dan bersamanya kamu dengan niat yang benar dan maksud yang baik, karena ia termasuk orang yang dimuliakan dan dipilih oleh Allah Ta`ala dengan kenabian!” Kemudian beliau pun kembali ke Makkah. Khadijah, yang sedang bersama perempuan-perempuan lain di dalam kamar, melihatnya datang. Dua malaikat telah menaungi kepalanya yang mulia dari teriknya matahari. Maisarah memberitahukan kepada Khadijah bahwasanya ia pun melihat hal itu dalam seluruh perjalanannya. Ia juga memberitahukan apa yang dikatakan oleh pendeta itu dan pesan yang disampaikannya. Allah melipatgandakan keuntungan dalam perdagangan itu dan mengembangkannya. Jelaslah bagi Khadijah mengenai apa yang telah dilihat dan didengarnya bahwa beliau adalah utusan Allah Ta'ala kepada manusia, yang telah ditentukan oleh Allah Ta'ala dekat kepada-Nya dan dipilih-Nya. Maka Khadijah meminangnya untuk dirinya agar ia dapat menghirup harum-haruman yang menyegarkan dari keimanan kepadanya. Lalu beliau memberitahukan kepada paman-pamannya mengenai apa yang disampaikan oleh wanita yang baik dan taqwa itu. Mereka senang kepada Khadijah karena keutamaan, agama, kecantikan, harta benda, kebangsawanan, dan asal keturunannya. Masing-masing orang dari kaum itu menginginkannya. Abu Thalib meminang dan memujinya setelah memuji Allah dengan pujian yang tinggi. Dan ia mengatakan, “Dia (Muhammad), demiAllah, mempunyai berita yang besar yang perjalan-annya itu terpuji.”Lalu ayah Khadijah mengawinkan dengan beliau.Tapi ada yang mengatakan pamannya, ada pulayang mengatakan saudaranya. Kebahagiaannya yang azali telah ditentukan. Dan ia melahirkan semua putra-putri Nabi SAW, kecuali putra beliau yang beliau namakan Ibrahim.

      Wa lammâ balagha shallallâhu 'alayhi wa sal-lam khamsan wa tsalâtsîna sanatan banat quray-syunil-ka'bata linshidâ'ihâ bis-suyûlil abthahiyyah.Wa tanâza'û fî raf'il hajaril-aswadi fakullun arâdaraf'ahu warajâh. Wa 'azhumal-qîlu wal-qâlu wa tahâ-lafû 'alal-qitâli wa qawiyatil-'ushbiyyah. Tsummatadâ'aw ilal-inshâfi wafawwadhul-amra ilâ dzî ra’yinshâ-ibin wa anâh. Fahakama bitahkîmi awwalidâkhilin min bâbis-sadanatisy-syaybiyyah. Fakâ-nan-nabiyyu shallallâhu 'alayhi wa sallam awwaladâkhilin faqâlû hadzal-amînu wa kullunâ naqbaluhuwanardhâh.  Fa akhbarûhu bi annahum radhûhuan yakûna shâhibal-hukmi fî hadzal-mulimmi wawaliyyah. Fawadha'al-hajara fî tsawbin tsummaamara an tarfa'ahul-qabâ’ilu jamî'an ilâ murtaqâh.Farafa'ûhu ilâ maqarrihi min rukni hâtîkal-baniyyah.Wa wadha'ahu shallallâhu 'alayhi wa sallam biya-dihisy-syarîfati fî mawdhi'ihil-âna wa banâh.

      Artinya:

      Berita Terkait :

Jangan Lewatkan