Sahijab Tips – Pernahkah Anda merasa lebih tua dibandingkan dengan usia yang mungkin saat ini masih berada di usia kurang dari 50 tahun? Tidak sedikit anak muda dewasa yang mungkin merasa mudah lelah, tidak bergairah bahkan enggan melakukan aktivitas apapun.
Merasa tua juga bisa ditandai dengan beberapa penyakit yang biasanya dialami orang tua, seperti asam urat, sendi terasa kaku atau bahkan otot cepat pegal. Dan tanda-tanda ini bahkan bisa terlihat dari munculnya kerutan, bintik hitam dan lain sebagainya.
Penyebabnya bisa banyak hal, salah satunya adalah pola makan yang salah yang menyebabkan banyak masalah kesehatan. Tapi, ada penyebab signifikan lain di balik masalah ini yang sangat umum salah satunya adalah serangan virus dari luar.
Baca Juga: Badan Terasa Nyeri dan Pegal Usai Liburan? Ini Cara Mengobatinya
Penyebab tersembunyi yang tidak bisa dilihat kasat mata adalah adalah virus laten. Virus laten adalah virus yang Anda pernah terinfeksi sekali, tetapi saat ini tidak menunjukkan gejala apa pun. Virus ini dapat diaktifkan kembali dan dimanifestasikan sebagai salah satu gejala yang tercantum di atas.
Dikutip Sahijab dari laman drberg, yang dipandu oleh dokter Berg, virus laten yang umum antara lain adalah:
Virus laten bisa masuk jauh ke dalam sel Anda, menunggu untuk dipicu. Pemicu nomor satu virus laten adalah stres. Stres dapat mengaktifkan kembali virus, yang menciptakan respons kekebalan, bukan infeksi besar-besaran, yang dapat membuat Anda merasa tua.
Langkah pertama dan paling penting adalah mengidentifikasi apa yang menyebabkan stres. Dan melakukan apa pun yang Anda bisa untuk memperbaiki situasi itu.
Anda dapat mencoba pengobatan lain untuk menargetkan virus ini dan membantu diri sendiri merasa lebih muda kembali. Namun, perlu diingat bahwa, pengobatan ini tidak akan berhasil jika Anda tidak menurunkan stres dan memperbaiki pola makan.
Untuk itu, ada beberapa sumber makanan yang harus dikonsumsi dengan rutin untuk memusnahkan virus laten dalam tubuh. Sehingga tubuh akan merasa muda kembali, apa saja?
Beberapa sumber makanan di atas kaya akan antioksidan dan memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Sehingga jika dikonsumsi rutin mampu menghilangkan semua virus laten dalam tubuh.
Dan satu lagi, menurut dokter Berg, puasa intermitten harus sering dilakukan. Ini adalah puasa yang tidak boleh makan dan minum dalam waktu tertentu antara 6-8 jam sehari.
Padahal, puasa intermitten terinspirasi dari agama islam. Di mana kita bisa berpuasa Senin-Kamis, puasa Daud, atau puasa Ayyamul Bidh. Di mana kita tidak makan dan minum selama 10-12 jam sehari, dimulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
Jadi, orang-orang di Barat saat ini mulai memperdulikan kesehatannya dengan cara berpuasa. Lalu mengapa kita tidak? Sementara puasa di dalam agama Islam tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga akan mendapatkan pahala yang luar biasa.