• Photo :
        • Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.,
        Ilustrasi minyak goreng/menggoreng/memasak.

      Sahijab Tips – Minyak goreng yang biasa kita gunakan sehari-hari mungkin sama, yaitu yang terbuat dari pohon sawit. Namun tahukah Anda, jika banyak sekali jenis minyak goreng yang bisa kita gunakan untuk memasak? Di antaranya ada minyak zaitun, kelapa, kanola, kedelai dan lainnya.

      Umumnya, minyak dari sawit memiliki jumlah lemak jenuh dan trans yang cukup tinggi sehingga jika dikonsumsi terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan. Lalu apakah minyak goreng bisa menyebabkan penyakit gaya hidup salah satunya diabetes, yang penderitanya semakin bertambah?

      Minyak Goreng Menyebabkan Diabetes?

      Adalah mitos bahwa minyak goreng menyebabkan diabetes. Bahkan jika seseorang menjalani diet minyak yang sehat tetapi tidak menjaga gaya hidup sehat, melewatkan aktivitas fisik, bisa berakhir dengan diabetes. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai jenis minyak goreng dan konstituennya.

      Diabetes juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti konsumsi daging yang banyak dan kurangnya aktivitas fisik. Menurut data yang dinukil dari laman Healthshots, populasi yang mengonsumsi daging dan lemak jenuh lebih mungkin terkena diabetes.

      Oleh karena itu, tidak dapat diasumsikan bahwa hanya minyak goreng yang menyebabkan diabetes. Sebaliknya, kita perlu memperhatikan sumber minyaknya, bagaimana kita mengkonsumsinya, dan juga faktor risiko terkait lainnya. Juga disarankan untuk mencari informasi yang tepat dari ahli medis.

      Siapapun juga bisa terkena diabetes disebabkan pilihan makanannya. Diabetes semakin meningkat dan menjadi kebiasaan akibat tingginya konsumsi junk food, keripik dan kentang goreng. Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis makanan ini meningkatkan diabetes hingga 70 persen. Oleh karena itu dianjurkan untuk memeriksa rencana diet untuk mencegah diabetes.

      Beberapa Makanan yang Meningkatkan Risiko Diabetes

      Asupan lemak jenuh dan trans

      Hal lain yang harus diingat orang untuk menghindari diabetes adalah asupan lemak jenuh dan trans. Ini karena lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol yang pada akhirnya menyebabkan seseorang terkena diabetes tipe 2.

      Selain itu, baik lemak jenuh maupun lemak trans memiliki jumlah minyak yang tinggi yang bisa sangat berbahaya dan dapat meningkatkan tingkat diabetes seseorang. Anda harus memasak dan memanggang dengan minyak zaitun dan kanola, dan sedikit perubahan dalam kebiasaan makan untuk menghindari lemak trans atau lemak jenuh.

      Karbohidrat olahan

      Makanan berkarbohidrat tinggi merupakan salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan diabetes pada setiap orang. Makanan yang mengandung tepung putih, gula putih, dan nasi putih menyebabkan diabetes yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dalam jangka panjang.

      Juga, mencampurkan karbohidrat olahan dengan minyak bisa menjadi sangat tidak sehat bagi siapa pun. Oleh karena itu, setiap orang perlu memeriksa jenis karbohidrat olahan ini untuk menghindari diabetes.

      Mengonsumsi daging merah

      Mengonsumsi daging merah atau daging olahan bisa menjadi penyebab utama seseorang bisa terkena diabetes. Umumnya, produk makanan jenis ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Oleh karena itu, Anda harus mencoba menghindari produk makanan olahan yang memiliki kadar natrium dan nitrit yang tinggi. Ini sangat berbahaya dan dapat menjadi penyebab utama diabetes jika dicampur dengan minyak.

      Seseorang tidak perlu menderita diabetes dengan peningkatan kandungan minyak kecuali jika dia mengonsumsi minyak goreng yang tidak sehat. Namun, alasan utama seseorang terkena diabetes adalah gaya hidup yang tidak sehat, produk makanan, dan rencana diet yang tidak teratur.

      Jika Anda memiliki rencana diet yang sangat tidak sehat atau mengonsumsi makanan berminyak tingkat tinggi, inilah saatnya bagi Anda untuk memeriksa kebiasaan makan. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk kembali ke rutinitas yang sehat.

      Berita Terkait :

Jangan Lewatkan