Konsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan fluktuasi dalam hormon insulin. Ketika insulin naik, ia dapat merangsang produksi sebum (minyak alami kulit) yang berlebihan, menyebabkan penyumbatan pori-pori dan potensi infeksi bakteri, yang mungkin juga menyebabkan gatal.
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin memiliki intoleransi atau alergi terhadap komponen tertentu dalam makanan dan minuman manis, seperti pewarna buatan atau pengawet. Alergi atau intoleransi ini bisa memicu reaksi kulit yang menyebabkan gatal.
Ketika kita mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan aditif lainnya, hati kita bekerja lebih keras untuk mendetoksifikasi tubuh. Beban detoksifikasi yang meningkat ini dapat menyebabkan sejumlah masalah kulit, termasuk ruam dan gatal.
Meskipun ada bukti anekdotal yang mendukung hubungan antara konsumsi gula dengan masalah kulit, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara pasti sejauh mana efek gula terhadap kulit.