Sahijab Tips – Mengatur pola makan atau melakukan program diet ketat kerap dilakukan dengan tujuan menurunkan berat badan. Salah satunya adalah diet buah dan sayur yang kerap disebut sebagai diet fruitarian yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Diet ini kaya akan antioksidan dan serat makanan yang membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki pencernaan. Namun, karena diet fruitarian tidak memasukkan protein hewani dan nutrisi lainnya, diet ini tidak dianjurkan untuk jangka waktu lama.
Baca Juga: 8 Makanan Pembakar Lemak untuk Daerah Beriklim Panas
Seperti namanya, diet buah adalah diet buah dengan jumlah terbatas sayuran, buah-buahan kering, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Diet buah ini merupakan bagian dari pola makan vegan, yang menekankan asupan buah setiap harinya. Diet ini mengecualikan semua produk hewani, membatasi konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, dan menekankan makanan mentah.
Berikut adalah gambaran lengkap tentang apa yang bisa Anda makan dan apa yang harus dihindari dalam diet buah. Lihatlah.
Buah yang harus dikonsumsi:
Makanan pantangan:
Meskipun diet buah cukup ketat, diet ini memiliki beberapa manfaat jika diikuti dalam waktu singkat.
Buah-buahan dan sayuran sarat dengan serat makanan yang membantu meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan jumlah dan jenis bakteri ramah usus. Serat juga membantu mengurangi kolesterol.
Antioksidan membantu menangkal radikal bebas berbahaya untuk mengurangi racun dan peradangan dalam tubuh. Buah-buahan dan sayuran menyediakan antioksidan seperti vitamin C dan nutrisi tanaman lainnya yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran memiliki kalori lebih sedikit. Oleh karena itu, menjalani diet buah selama beberapa waktu dapat membantu Anda membatasi asupan kalori.
Buah-buahan seperti pisang, alpukat, dan apel merupakan sumber yang kaya potasium, yang membantu mengurangi tekanan darah tinggi.
Buah jeruk kaya akan folat, yang memainkan peran penting dalam perkembangan janin dan produksi sel darah merah.
Diet ini dapat meningkatkan penurunan berat badan karena kebanyakan buah pada dasarnya rendah kalori. Sebagian besar buah-buahan (dan makanan lain yang diizinkan dalam diet) juga relatif mengenyangkan karena kandungan seratnya yang tinggi.
Namun, diet ini tidak direkomendasikan untuk menurunkan berat badan atau secara umum. Ini karena buah-buahan tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh, dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi. Kurangnya zat besi dalam diet ini bisa membuat anemia.
Kurangnya diet kalsium pada akhirnya dapat menyebabkan osteoporosis. Dan setiap diet yang menghilangkan beberapa kelompok makanan tidak boleh diikuti dalam jangka panjang.
Diet buah menghilangkan semua sumber protein, termasuk protein nabati seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, jamur, dan kedelai. Kekurangan protein menyebabkan kekurangan energi dan hilangnya otot.
Buah-buahan mengandung gula buah, yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Ini akan sangat berbahaya bagi penderita diabetes atau penyakit ginjal karena kadar gula, kalium, dan fosfor mereka perlu dipantau secara ketat.
Gula dan asam buah yang tinggi dapat merusak email gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Kekurangan nutrisi dan malnutrisi juga dapat mendorong kesehatan mulut yang buruk, rongga gigi, biofilm mikroba (plak), dan penyembuhan luka yang berkurang.
Meskipun sayuran dan buah-buahan tinggi serat, Anda perlu mengonsumsi makanan seimbang untuk mengurangi keinginan ngemil. Otak Anda memberi sinyal ketika tubuh membutuhkan nutrisi tertentu. Akibatnya, seberapa banyak pun buah dan sayuran yang Anda konsumsi, akan tetap merasa lapar dan tidak puas.
Seminggu atau kurang adalah waktu yang ideal untuk menjalani diet fruitarian dengan aman. Mengikuti diet ini untuk jangka panjang (lebih dari seminggu), akan menyebabkan kekurangan beberapa nutrisi penting dan dapat menyebabkan kekurangan gizi.