Mie instan dapat menimbulkan gangguan pencernaan karena mengandung bahan pengawet TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone) yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan.
Proses pencernaan zat ini membutuhkan waktu yang lebih lama, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti sembelit dan sindrom usus bocor.
Kandungan tinggi natrium dan MSG (monosodium glutamat) dalam mie instan tidak hanya dapat meningkatkan tekanan darah dan mengganggu fungsi ginjal, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung. MSG, yang digunakan untuk meningkatkan rasa mie instan, dapat memberikan kontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular.
Bahan utama mie instan, yaitu maida (teflon terigu olahan), memiliki kandungan gula tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Konsumsi maida secara berlebihan dapat memicu peningkatan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena membutuhkan pelepasan insulin yang berkepanjangan.