Menurut sebuah penelitian di Iran, selada berasal dari famili Compositae. Benih tanaman ini telah digunakan untuk meredakan peradangan dan osteodynia, yang mengacu pada rasa sakit pada tulang.
Selain itu, adanya protein tertentu dalam selada seperti lipoksigenase mungkin bermanfaat dalam mengendalikan dan melawan peradangan.
Penelitian juga menyatakan bahwa vitamin A, E, C, dan K dalam selada dapat membantu menurunkan peradangan di tubuh.
Terlalu banyak kerusakan pada otak dapat menyebabkan kematian sel-sel saraf yang berujung pada penyakit otak fatal seperti Alzheimer.
Menurut penelitian, ekstrak yang ditemukan dalam selada memainkan peran penting dalam mengatur kekurangan glukosa dalam tubuh dan mencegah kematian saraf. Oleh karena itu, menambahkan selada ke dalam makanan dapat membantu mencegah gangguan otak.